Sabtu, 09 Mei 2009

Penghitungan Final KPU Partai Demokrat Menang


Sabtu, 9 Mei 2009, 22:08 WIB

VIVAnews – Komisi Pemilihan Umum mengumumkan hasil final penghitungan suara pemilu 2009, Sabtu 9 Mei 2009 malam. Partai Demokrat menduduki posisi teratas dari hasil perolehan suara yaitu 21.703.137 (20,85 persen).

Partai Golongan Karya berada di posisi kedua dengan perolehan suara 15.037.757 suara (14,45 persen). Urutan ketiga diraih PDI Perjuangan dengan 14.600.091 suara (14.03 persen). PKS 8.205.955 suara (7,88 persen). PAN 6.254.580 suara (6,01). PPP 5.533.214 suara (5,32 persen).

Kemudian PKB meraih 5.146.122 suara (4,94 persen). Partai Gerrindra mendapat 4.646.406 suara (4,4 persen). Partai Hanura meraih 3.922.870 (3,77 persen). Dan PBB 1.864.752 (1,76 persen).

Jumlah itu berasal dari suara sah pemilu sebanyak 104.099.785 pemilih.

• VIVAnews

Jumat, 08 Mei 2009

Survei LRI SBY - Hidayat Nurwahid Paling Populer


Sabtu, 9 Mei 2009, 12:24 WIB

VIVAnews – Pasangan calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono – Hidayat Nurwahid paling banyak dipilih responden menjadi pasangan capres-cawapres pada pemilu 2009. Pasangan ini memperoleh dukungan 36,2%, mengalahkan dua pasangan lainnya, Jusuf Kalla – Wiranto dan Megawati Soekarnoputri – Prabowo Subianto.

Hasil survey yang diadakan Lembaga Riset Informasi, pada urutan kedua ditempati Jusuf Kalla – Wiranto dengan mendapatkan dukungan 27,6% dan Megawati – Prabowo mendapat dukungan 19,1%. Sebanyak 17 persen belum menentukan pilihan.

“Saat pasangan cawapres SBY disebut Boediono, suara SBY turun menjadi 32%,” kata Direktur Lembaga Riset Informasi Johan Silalahi saat menggelar konferensi pers di Restoran Sate Senayan, Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu 9 Mei 2009.

Dijelaskan Johan, jika SBY berpasangan dengan Boediono akan mendapatkan nilai 32,1%, JK -Wiranto 27,3%, dan Megawati-Prabowo 20,2% . Responden yang belum menentukan pilihan 20,2%.

Polling diadakan di 33 provinsi mulai tanggal 3 -7 Mei 2009 dengan menggunakan metode sampling, dengan jumlah responden 2.066. Margin of error 2,2% dan tingkat kepercayaan 95%.

Soal alasan menambahkan nama Boediono untuk disurvei, Johan mengatakan Boediono dinilai paling popular dibanding cawapres independen lainnya.

Selain itu, Boediono dinilai memiliki kedekatan dengan PDIP yang lebih besar dibanding calon independen lainnya. Bila SBY dengan Boediono, hubungan dengan PDIP lebih baik. “Budiono lebih aksektabel dengan PDIP dan Megawati,” katanya.

LRI juga membuat survei capres SBY bila dipasangkan dengan sejumlah cawapres lain. Pasangan SBY – Hidayat Nurwahid mendapat 29,3%, SBY dengan Boediono 19,2%, SBY-Sri Mulyani 11,4%, SBY-Ical peroleh 8,6% dan SBY-Akbar Tandjung 4,1%. Pemilih belum menentukan pilihan 17,2%.

• VIVAnews

Jumat, 01 Mei 2009

Citra SBY Merosot Karena Hidayat?


Menurut survei terbaru Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi, dan Sosial (LP3ES), Hidayat Nur Wahid merupakan figur cawapres paling favorit untuk mendampingi SBY. Hidayat menyisihkan sejumlah nama lain, termasuk Akbar Tandjung dan Jusuf Kalla.
Namun Direktur Eksekutif Lead Institut Universitas Paramadina, Bima Arya Sugiarto, berujar hasil survei itu tak akan mempengaruhi SBY dalam menentukan pasangannya di Pilpres 2009. "SBY tidak mungkin mengambil cawapres dari PKS, karena citranya di mata internasional bisa menurun," katanya.
Tentu Bima Arya mempunyai parameter tertentu, sehingga berkesimpulan yang sebenarnya patut disayangkan. Menurut saya, seandainya HNW dipilih sebagai cawapres SBY, justru akan menaikkan citra Indonesia di kancah internasional.
Kita tentu ingat langkah cepat HNW yang langsung berangkat ke Qatar dan sejumlah Negara di Timur Tengah lainnya ketika Israel membombardir Palestina secara membabibuta. Sebelumnya, HNW juga pernah menolak undangan makan bersama PM Malaysia, sebagai bentuk solidaritas terhadap nasib TKI di negeri jiran itu yang teraniaya.
Berkaca dari situ, kekhawatiran yang ada pada para pemimpin dunia internasional itu memang logis. Karena mereka tak akan bisa lagi mendikte dan 'memaksakan' kehedaknya terhadap bangsa Indonesia.
Indonesia segera memiliki pengaruh yang signifikan dalam percaturan dunia, karena mempunyai duet pemimpin yang berwibawa, sederhana, tegas, dan mampu 'memaksa' mereka menaruh hormat serta menghargai Indonesia sebagai sebuah negara besar.
Widodo
widodo@nhm.co.id

MPP syariah, anda berminat untuk bergabung dengan kami, klik di bawah ini